Nilai Konservasi Tinggi
Nilai Konservasi Tinggi (NKT)
Dalam areal konsesi PT Sindo Lumber mengandung Nilai Konservasi Tinggi yakni NKT 1 Kawasan yang Mempunyai Tingkat Keanekaragaman Hayati yang Penting (NKT 1.1, NKT 1.2, NKT 1.3), NKT 2 Kawasan Bentang Alam yang Penting bagi Dinamika Ekologi Secara Alami (NKT 2.2, NKT 2.3), NKT 3 Kawasan yang Mengandung Ekosistem Terancam, NKT 4 Kawasan yang menyediakan Jasa-jasa lingkungan alami (NKT 4.1, NKT 4.2, NKT 4.3), NKT 5 Kawasan yang Mempunyai Fungsi Penting untuk Pemenuhan Dasar Masyarakat Lokal, dan NKT 6 Nilai Budaya Masyarakat Lokal.
NKT 1.1
Terdapat 9 (sembilan) sempadan sungai yang ditetapkan menjadi wilayah NKT 1.1
NKT 1.2
Pada aspek flora, tidak terdapat jenis yang tergolong dalam status konservasi Critically Endangered-CR (terancam punah). Sedangkan pada aspek fauna, terdapat 2 jenis dengan kategori Critically Endangered-CR (terancam punah). Jenis-jenis tersebut adalah Rangkong Gading (Rhinoplax vigil) dan Trenggiling (Manis javanica).
NKT 1.3
Ditemukan 3 jenis flora dengan status terancam (Endangered/EN), 16 jenis rentan (Vulnerable/VU), 3 jenis Appendix II, dan 9 jenis Endemik.
NKT 1.4
Areal kajian di wilayah PT Sindo Lumber juga bukan merupakan bagian dari wilayah IBA (Important Bird Area) ataupun EBA (Endemic Bird Area).
NKT 2.1
Berdasarkan hasil overlay wilayah kajian dengan peta PIPPIB, HoB, dan IFL, tidak terdapat bentang lahan yang luas dengann tutupan hutan utuh pada wilayah kajian. Jarak terdekat wilayah kajian (tegak lurus) ke HoB adalah 100 Km, sedangkan ke IFL sejauh 130 Km.
NKT 2.2
PT Sindo Lumber memilki 4 (empat) tipe ekosistem, yakni ekosistem hutan dataran rendah dipterocarpceae, hutan dataran rendah perbukitan dipterocarpaceae, Ekosistem karst dan ekosistem kerangas.
NKT 2.3
PT Sindo Lumber termasuk dalam kawasan yang mengandung populasi top predator dan kawasan yang mengandung spesies dengan kebutuhan ruang habitat yang luas untuk bertahan hidup karena secara alami hidup pada kepadatan yang rendah. Kelompok yang hidup di areal PT Sindo Lumber diantaranya kelompok rangkong, kelompok kucing besar (Felidae), kelompok elang, dan hutan Dipterocarpaceae campuran perbukitan karst
NKT 3
Di areal konsesi PT SL terdapat 3 ekosistem yang termasuk kategori terancam, yaitu Hutan Dataran Rendah Atas Batu Pasir, Hutan Dipterokarpa Campuran di atas Batuan Granit, dan Hutan Kerangas. Satu ekosistem yang termasuk kategori langka dan terancam yaitu Hutan
Karst.
NKT 4.1
PT Sindo Lumber didominasi oleh ekosistem sempadan sungai (tepian sungai) dan perbukitan karst dengan tutupan berhutan. Di areal kajian ditemukan setidaknya 7 aliran sungai yaitu Sungai Plaison, Sungai Kelat, Sungai Misi, dan Sungai Gunung Batu, Sungai Montalat, Sungai Mea, Sungai Kenyaton, Sungai Bianon, Sungai Malio dan Sungai Malungai.
NKT 4.2
Areal kajian mempunyai kondisi topografi yang bervariasi yakni mulai dari datar sampai sangat curam. Dengan mempertimbangkan kondisi kemiringan lereng serta tutupan hutannya, dan keberadaan ekosistem karst, maka areal-areal perbukitan dan karst diidentifikasi sebagai erosi dengan risiko tinggi (jika tutupan hutannya hilang).
NKT 4.3
Di wilayah PT Sindo Lumber terdapat daerah atau atribut ekosistem yang berfungsi optimal sebagai sekat alami. Sekat alami yang dimaksud adalah sungai besar yang memiliki lebar >30 m.
NKT 5
Dalam memenuhi kebutuhan dasar pangan di dalam areal izin PT SL terdapat areal NKT 5 untuk pemenuhan kebutuhan protein (ikan), yaitu Sungai Misi, Sungai Montalat, Sungai Plaison, dan Sungai Malungai, dan juga sungai yang menjadi sumber air yaitu Sungai Kelat, Sungai Montalat dan Sungai Malungai.
NKT 6
Berdasarkan hasil identifikasi lapangan bersama dengan tokoh/perwakilan masyarakat adat di desa-desa sekitar areal PT SL diketahui bahwa di dalam areal kerja PT SL terdapat lokasi-lokasi yang memiliki fungsi penting dari segi budaya atau religi masyarakat adat setempat.
