Sistem Silvikultur
Sistem Silvikultur
Sistem silvikultur adalah serangkaian kegiatan pengelolaan hutan yang terencana, mencakup regenerasi, pemeliharaan, dan pemanenan, dengan tujuan untuk memastikan produksi kayu dan hasil hutan lainnya secara berkelanjutan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengendalikan pembentukan, pertumbuhan, komposisi, kesehatan, dan kualitas hutan untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan nilai pemilik lahan dan masyarakat.
- Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI): Digunakan untuk hutan hujan tropika yang didominasi oleh jenis Dipterocarpaceae.
- Tebang Pilih Tanam Jalur (TPTJ): .
- Tebang Rumpang (TR): .
- Tebang Jalur Tanam Indonesia (TJTI): .
- Regenerasi: Mencakup penyiapan lahan, pembibitan, dan penanaman.
- Pemeliharaan: Meliputi penyulaman, pemupukan, pendangiran, pemangkasan, dan penjarangan.
- Pemanenan: Penebangan pohon yang telah mencapai usia dan ukuran yang sesuai.
- Produksi Kayu: Memastikan ketersediaan kayu secara berkelanjutan.
- Konservasi Hutan: Melindungi dan menjaga ekosistem hutan.
- Peningkatan Kualitas Hutan: Meningkatkan kesehatan dan produktivitas hutan.
- Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat: Menyediakan manfaat lain seperti habitat satwa liar, sumber daya air, rekreasi, dan restorasi.
PT Sindo Lumber menerapkan Sistem Silvikultur TPTI sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.11/Menhut-II/2009 tanggal 9 Februari 2009 dan Peraturan Menteri Kehutanan No. 65/Menhut-II/2014 tentang Sistem Silvikultur Dalam Areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Produksi. Pelaksanaan system silvikultur tersebut mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan No. P.9/VI/BPHA/2009 tannggal 21 Agustus 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Silvikultur dalam Areal PBPH pada Hutan Produksi. Dengan berpedoman pada system silvikultur TPTI dan rencana jangka panjang perusahaan (RKUPH), tahap kegiatannya adalah :
Realisasi Kegiatan Tahapan TPTI PT. Sindo Lumber
Realisasi Kegiatan Non TPTI PT. Sindo Lumber 5 Tahun Terakhir
